Futur berasal dari bahasa arab yaitu fataro-yafturu-fatron yang artinya lemah atau putus asa. Futur yaitu sebuah istilah yang menggambarkan kondisi ruhiyyah seseorang yang sedang menurun. Atau dengan istilah yang lebih sederhana, futur ialah "penurunan semangat beribadah". Futur juga salah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i dan penuntut ilmu. Sehingga menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan, misalnya futur dalam menuntut ilmu syar'i, futur dalam aktivitas dakwah, futur dalam beribadah kepada Allah dan lainnya.
- Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.
- Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
- Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.
Diantara sebab-sebab futur:
- Hilangnya keikhlasan
- Lemah dalam menuntut ilmu syar'i
- Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat
- Fitnah(cobaan) berupa istri, anak dan harta
- Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
- Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi
- Melakukan dosa dan maksiat serta memakan barang-barang yang haram
- Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah)
- Lemahnya iman
- Menyendiri (tidak mau bergaul dengan komunitas yang baik)
- Lemahnya pendidikan
Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahui orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahui orang-orang yang enggan mengetahuinya.
Diantara obat penyakit futur adalah:
- Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjamaah di masjid, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat tahajjud dan witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain dari amal-amal ketaatan.
- Merasa selalu diawasi Allah ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya
- Ikhlas dan bertakwa
- Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan kemaksiatan)
- Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah dan dauroh-dauoroh syar'iyyah.
- Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri
- Mencari teman yang baik (shalih)
- Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su'ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek)
- Sabar dan belajar untuk sabar
- Berdoa dan memohon pertolongan Allah
"Dibalik Kefuturan Pasti Ada Kenaikan Tingkatan Iman yang Lebih"
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar