Pages

Sabtu, 09 Mei 2020

Tujuan Pernikahan Islami

Alhamdulillah Allah selalu menunjukkan yang terbaik bukan, saat gagal ta'aruf berkali-kali mungkin cara-Nya agar lebih menguatkan diri ini lagi dan lagi untuk memahami hakikat ibadah seumur hidup ini haha jadi curhat hufs mungkin karena terlalu jaim jadi ikhwan-ikhwan ngeliat penampilan aku atau aura apa gitu hmm padahal mah aku hanya manusia biasa dengan kekurangan tentunya yang ingin selalu belajar jadi lebih baik dari waktu ke waktu. Udah ah galaunya, di tengah pandemi Covid-19 Kak Eka di grup WA Family Qur'an ingin berbagi ilmu tentang:

Tujuan Pernikahan Islami

Oleh: Kak Eka Wardhana, Rumah Pensil Publisher

Ayah dan Bunda, ada saatnya nanti ketika anak-anak kita menikah dan berlayar menempuh laut kehidupan bersama keluarganya sendiri, terpisah dari kita. Saat itu kita hanya bisa berharap agar pernikahan mereka berbahagia di dunia dan kekal sampai ke akhirat.
Agar pernikahan mereka diberkahi Allah, dari awal kita harus menyampaikan tujuan yang benar dari sebuah pernikahan menurut Islam.

Tujuan pernikahan dalam Islam adalah:
1. Memperbanyak Jumlah Umat Islam dan Menggembirakan Hati Rasulullah
Ma’qil bin Yasar datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan berkata, “Saya telah berkenan dengan seorang wanita cantik, tapi tidak bisa melahirkan anak. Apakah saya boleh mengawininya?”
Rasulullah bilang, “Tidak.”
Ma’qil datang lagi mengajukan pilihannya, Rasulullah tetap melarang.
Setelah ketiga kalinya, Rasulullah bersabda, “Nikahilah wanita yang bisa melahirkan banyak anak (Al-Waluud) karena aku akan berbangga dengan kalian kepada umat-umat yang lain.”
(HR Abu Daud dan Nasa’i)

2. Menjaga Kesucian Diri dan Taqarrub (Pendekatan Diri) kepada Allah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Bersetubuh dengan istri pun shadaqah.”
Para Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah seorang melampiaskan syahwatnya diberi pahala?”
“Jika pelampiasan syahwat itu pada hal yang terlarang, apakah berdosa?” tanya Rasulullah.
“Tentu,” jawab mereka.
“Begitulah, jika pelampiasan itu pada hal yang dihalalkan maka akan mendapatkan pahala.”
(HR Muslim, Ahmad dan Nasa’i)

3. Melahirkan Generasi Muslim
Penting bagi pasangan suami istri agar setiap kali akan berhubungan (jima’) hendaklah berniat agar dikaruniai keturunan yang shalih/shaliha.
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, “Barangsiapa ketika hendak bersetubuh dengan istrinya berniat mendapatkan seorang anak sebagai pejuang di jalan Allah, maka jika dikabulkan ia mendapatkan pahala, dan jika tidak, ia pun tetap mendapatkan pahala dengan niatnya tadi.”

4. Menjaga Keturunan Manusia
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Janganlah salah seorang dari kamu menyerah dari memohon agar dikaruniai anak, sebab jika seorang itu mati tanpa punya anak namanya akan terputus.”
Menurut Al-Haitsami, hadis ini bersanad Hasan.
Rasulullah juga bersabda, “Tidaklah seorang anak dilahirkan di sebuah keluarga melainkan dapat menjadi kebanggaan yang sebelumnya tidak dimiliki.” (HR Thabrani)
Nah, Ayah dan Bunda, sejak mulai baligh, sampaikanlah hal-hal ini pada anak agar tertanam tujuan yang mulia dan jelas di hati mereka tentang kemana mereka menuju saat membina rumah tangga nanti.

Salam Smart Parents!
Terimakasih untuk yang bersedia share kembali materi ini, silakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar