Pages

Sabtu, 09 Oktober 2010

Sebuah Kejujuran




Kisah ini merupakan salah satu pengalaman saya yang amat berharga adalah pada saat mendapat kelulusan di SMA, serta berhasil memasuki perguruan tinggi yang jurusannya berbasis pendidikan.

Berawal dari seseorang bapak yang mempromosikan sebuah lembaga bimbingan belajar yang menanyakan “sudah lulus mau kuliah dimana? Jurusan apa?” di kelas, pada saat saya duduk di kelas tiga SMA. Ternyata saya belum bisa menjawab pertanyaan tersebut, karena hal terpenting yang saya prioritaskan adalah mendapat kelulusan di SMA dengan nilai yang terbaik. Kemudian pertanyaan itu terus muncul dalam benak saya karena hal tersebut juga akan menentukan lebih jelas masa depan saya di masa yang akan datang, saya pun mulai mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Hari demi hari berlalu, namun jawaban dari pertanyaan itu belum saya temukan juga. Saya sudah bertanya-tanya kepada orang tua tentang apa yang mereka inginkan, tapi subhanallah mereka adalah orang tua yang memberikan hak pada anaknya untuk menentukan masa depannya sendiri. Kedua kakak saya pun tidak luput dari pertanyaan-pertanyaan saya tentang perguruan tinggi, jurusan-jurusannya, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan lulusannya, tapi keyakinan untuk mengambil keputusan yang merupakan jawaban pertanyaan itu belum ada. Saya yakin bahwa Allah pasti memberikan jawaban yang terbaik, oleh karena itu saya lebih mendekatkan diri lagi, salah satunya adalah sholat istikhoroh untuk menjemput jawaban Ilahi Rabbi. Subhanallah, Allah tidak langsung menjawabnya dengan pasti, tapi dengan hal-hal yang saya alami.

Pada saat kelas dua SMA, saya mengikuti sebuah organisasi keislaman yang membuat banyak perubahan pada diri dan perilaku saya sehari-hari. Saya dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa dari segi kepemimpinan, sifat, perilaku, manajemen, keorganisasian, keyakinan, akademik, sehingga saya mengetahui apa arti ukhuwah atau persaudaraan yang sebenarnya. Alhamdulillah, walaupun kami kelas tiga, tapi eratnya persaudaraan itu masih terasa padahal sudah barang tentu kami punya kesibukan masing-masing khususnya untuk meraih cita-cita.

UAN membuat semua siswa dan guru khawatir, baik siswa yang pintar atau nilainya selalu bagus maupun yang biasa saja, guru yang menjadi wali kelas atau tidak. Kami semua bekerja keras, saya dan teman-teman sibuk mempersiapkan diri dan ilmu agar siap menghadapinya. Waktu mempersiapkan UAN pun semakin sedikit, rasa khawatir itu pun semakin bergejolak karena lulus dari ujian itu merupakan hasil dari usaha kami tiga tahun bersekolah. Sedihnya, teman-teman sekelas saya mengambil langkah mudah dengan membeli jawaban UAN yang belum tentu kebenarannya pada suatu oknum. Sebenarnya saya yakin bahwa mereka mengetahui benar atau tidaknya hal yang mereka perbuat, mungkin itu salah satu alasan teman-teman sekelas saya tidak berani menawarkan hal itu pada orang-orang yang dulunya tergabung dalam organisasi keislaman di SMA. Dan sayangnya saya dan teman-teman yang tidak setuju dengan hal tersebut  tidak bisa mencegahnya. UAN pun berlalu, kemudian tibalah saat pengumuman kelulusan atau hasil UAN. Alhamdulillah saya lulus dengan nilai yang terbaik dan teman-teman sekelas saya lulus dengan nilai-nilai yang tidak terduga. Hal yang memilukan pun tiba saat saya mendengar kabar bahwa beberapa saudari saya di organisasi keislaman dinyatakan tidak lulus karena nilai yang mereka dapat dalam salah satu mata pelajaran tidak memenuhi standar, padahal komitmen yang kami buat bersama adalah menjemput kelulusan dengan kejujuran.

Oleh karena itu saya memahami bahwa kejujuran dan keyakinan itu mahal harganya, terutama dalam proses meraih sesuatu. Dari peristiwa itu pun saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah atau kuliah di perguruan tinggi yang jurusannya berbasis pendidikan dengan tujuan mengubah moral atau akhlak generasi calon pemimpin masa depan bangsa. Dan Alhamdulillah, dengan izin Allah saya berhasil memasuki perguruan tinggi yang jurusannya berbasis pendidikan yaitu Pendidikan Ilmu Komputer-FPMIPA UPI.

Ya Rabb, berikan saya kelurusan niat hanya karena-Mu...
aamiin...

Oh ya, untuk teman-teman yang ingin tahu lebih dalam tentang Pendidikan Ilmu Komputer-FPMIPA UPI yang menghasilkan sarjana yang berprofesi sebagai Guru TIK silahkan klik link berikut 
http://cs.upi.edu/index.php?page=guru-tik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar