Pages

Minggu, 18 Maret 2018

Notulensi Tausyiah Ust. Fauzi Bahreisy

Alhamdulillah setelah hijrah tempat kerja dari SMA berbasis pesantren ke SDIT, Allah memfasilitasi saya untuk belajar parenting lebih mendalam  karena adanya pengajian wajib untuk guru yang dibawakan oleh Ust. Fauzi Bahreisy setiap bulannya. Nah inilah notulensinya:



Jalan Menuju Taqwa-Ust. Fauzi Bahreisy 140117



5 jalan untuk taqwa dari buku Tarbiyah Ruhiyah

1. Mu'ahadah=mengikat perjanjian dengan Allah, buahnya istiqomah

2. Muroqobah=merasakan keagungan Allah

3. Muhasabah=evaluasi, introspeksi, buahnya terlepas dari penyakit jiwa

4. Mu'aqobah=memberikan sanksi atau hukuman kepada diri sesuai kemampuan dan syariat, buahnya memutus mata rantai penyimpangan

5. Mujahadah=bersungguh-sungguh, buahnya memperbaharui semangat ibadah



"Tidak ada hadiah yang lebih besar dari mendapatkan surga Allah"






Hubungan Murid dan Guru-Ust. Fauzi Bahreisy 180317



Hubungan antara murid dan guru adalah hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar, agar tidak hambar maka harus dilandasi karena Allah. Ada 3 hal yang harus dilakukan:

1. Al Hubbu Fillah/cinta karena Allah, hal ini ialah salah satu ciri orang yang merasakan manisnya iman selain Allah dan Rasul paling dicintai dan tidak mau lagi masuk dalam kekhufuran. Seorang guru harus mencintai murid karena Allah, bukan hanya sekedar mengajar agar pertemuannya menyenangkan karena adanya hubungan hati. Faktor menumbuhkan rasa cinta: akhlak/tawadhu, menjalin korelasi dengan Allah, zuhud/jangan tamak terhadap milik orang lain.

2. An Nashihah Lillah/nasihatnya karena Allah. Nasihat dalam B. Arab artinya menginginkan kebaikan untuk orang lain. Hendaknya seorang guru setelah mencintai muridnya maka menginginkan kebaikan padanya. Pilar-pilar nasihat: amal ma'ruf nahi munkar, dilakukan atas dasar belas kasih, tutupi aibnya, tidak ingin dia celaka.

3. Al 'Atho Fillah/memberi karena Allah. Rumus dalam islam, yang memberi awal akan mendapatkan pemberian yang lebih. Bentuk pemberian itu sifat pemurah, berkorban, tulus. Ada 3 tingkatan orang menderma: memposisikan orang lain menjadi pelayan, memposisikan orang lain sama seperti kita, itsar/mengutamakan orang lain.






Bagaimana Menanamkan Persepsi pada Anak-Ust. Fauzy Bahraesy 190817



Perubahan diri seseorang berawal dari perubahan persepsi berpikir. Pikiran seseorang di zaman sekarang terpengaruhi media, kalau media positif alhamdulillah tapi sayangnya kebanyakan negatif. Oleh karena itu harus ada filter dari berbagai macam hal yang ditayangkan media, adapun yang harus dilakukan ialah:

1. Ubah persepsi "ibadah itu sulit" menjadi "ibadah itu mudah dan ringan", kenalkan anak pada Allah dan ajarkan bahwa kita adalah hamba yang butuh ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruh. Ada hal yang membuat kita merasakan manisnya iman:

a. Allah dan rasul-Nya lebih dicintai daripada apapun

b. Mencintai seseorang karena Allah yang akan menciptakan sakinah, mawaddah, dan rahmah

2. Ubah persepsi "Allah Maha Pemaaf sehingga mudah bermaksiat" menjadi "penuh rasa takut pada Allah sehingga menjauhi maksiat".

3. Ubah persepsi "merasa paling sholeh yang lain tidak sholeh" menjadi "saling menasehati karena sayang agar bisa sama-sama jadi sholeh".

4. Ubah persepsi "menyamakan segala hal" menjadi "islam menjunjung keadilan".

5. Ubah persepsi "larutnya identitas muslim" menjadi "kebanggaan menjadi muslim

Bagaimana Menanamkan Keimanan pada Anak-Ust. Fauzy Bahraesy 160917



Segala sesuatu Allah ciptakan secara bertahap. Penanaman akhlak pun bertahap, adapun tahapan awal dalam menanamkan keimanan pada anak ialah:

1. Menguatkan hubungan dengan Allah lalu transfer kepada anak, diantaranya:

a. Taubat dan istigfar

b. Membangun rasa butuh kepada Allah

c. Meluruskan niat

d. Menautkan hati dengan Al Qur'an

e. Memperbanyak dzikir kepada Allah

f. Kenalkan dan biasakan dengan hadits dan belajar mengamalkannya

2. Membangun akhlak yang bagus, contoh akhlak Rasulullah seperti tawadhu, jujur, tebarkan senyum, santun dan mudah memaafkan, menepati janji, menyebarkan salam, membiasakan mereka dermawan



Tanda-tanda keberhasilan dalam penanaman keimanan:

1. Senantiasa berdzikir kepada Allah

2. Biasa menjaga ibadah wajib

3. Memiliki perasaan terhadap agamanya

4. Terbiasa membaca Al Qur'an dan upayakan memiliki hafalan

5. Melaksanakan sunnah Rasulullah dari hal yang kecil seperti makan dengan tangan kanan dan sambil duduk

6. Kecintaan kepada Rasulullah





Bagaimana Menanamkan Keimanan pada Anak (Bagian ke 2)-Ust. Fauzy Bahraesy 141017



Sebelum mengajarkan sholat, puasa, dan ibadah ritual lain harus ajarkan Laa Ilaaha Illallah. Ibadah ritual akan diterima ketika dilakukan karena Allah. Laa Ilaaha Illallah maksudnya mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah karena syahadat adalah kunci berislam, kalimat penutup ketika kita meninggal sebab tidak setiap muslim dapat mengucapkannya ketika meninggal. Sukses itu ketika meninggal ditutup dengan Laa Ilaaha Illallah. Rasulullah mengajarkan mulai dari awal seorang anak dilahirkan hendaknya diadzani dan diiqomahi untuk mengenalkan tauhid yaitu Laa Ilaaha Illalah. Sebagai orang tua tugas kita berusaha agar anak kita sholeh tetapi yang menentukan anak kita sholeh/tidak ialah Allah. Tergambar dalam kisah Nabi Nuh ketika seorang ayah yang sholeh dan anaknya yang tidak sholeh, tidak taat kepada Allah dan ayahnya. Kenapa kita harus mengajarkan keimanan pada anak:

1. Mengikuti Rasulullah

2. Ilmu yang pertama harus diajarkan sejak dini

3. Mengenalkan Allah bukanlah konsep besar dan sulit diajarkan pada anak, sampaikan dengan sederhana

4. Pengaruh luar lebih besar

Beberapa hal yang Rasulullah ajarkan sejak dini saat magrib jangan biarkan anak diluar rumah karena itu waktunya syetan berkeliaran, selepas isya ingatkan untuk dzikir, ketika memgambil makanan bukan dengan tangan kanan maka ingatkan







Pendidikan seksual pada anak-Ust. Fauzy Bahraesy 130118



Pendidikan seksual pada anak menurut usianya:



0-2 tahun : berusaha tidak membiarkan anak berada dalam kamar ketika ortu sedang berhubungan, jangan membiarkan orang lain menjamah aurat anak, jangan biarkan anak memegang auratnya, jangan membiarkan anak berada sendirian dengan orang lain yang tidak kita kenal



3-6 tahun : jangan membiarkan anak keluar rumah sendiri terutama di waktu siang, pastikan anak memiliki rasa malu/tidak membuka auratnya di tempat terbuka apalagi di luar rumah, jangan biarkan anak bepergian hanya dengan supir, anak dibiasakan memakai pakaian dalam, mengajarkan anak cara duduk yang benar dan santun jangan sampai auratnya terlihat, menegur/beritahu terkait objek yang tidak boleh dilihat, memisahkan tempat tidur anak sesuai jenis kelaminnya, membiasakan untuk tidur menghadap ke kanan, meminta izin apabila akan masuk ke kamar ortu



anak perempuan 6-10 tahun : memperkenalkan apa yang disebut baligh/datang bulan, menanamkan sifat pemalu, mengenalkan penyimpangan sosial, larang anak memakai pakaian yang tidak pantas seperti ketat dan transparan, memperhatikan teman dekatnya, ceritakan kisah nabi yusuf yang digoda



anak laki-laki 6-10 tahun : memperkenalkan apa yang disebut baligh/mimpi basah, perhatikan teman dekatnya



11-15 tahun : proses terbentuknya janin dengan cara yang sah sesuai islam, dikenalkan pentingnya pakai hijab, menjelaskan dampak negatif berkhalwat/berdua-duaan dan melarangnya, menjelaskan tata cara mandi dan bersuci, jangan membiarkan anak bergaul dengan teman yang suka menceritakan pacarnya, membatasi penggunaan medsos, mengajarkan cara berinteraksi dengan lawan jenis yang disukai, hendaknya sang ibu jadi sahabat, jaga dalam penggunaan internet, membahas penyakit kelamin, mendorong mereka terus mendekat kepada Allah SWT





Kaidah Mendasar dalam Mendidik-Ust. Fauzy Bahreisy 100318



Yang perlu kita yakini

1. Tarbiyah adalah proses ibadah, ketika mengajar berarti kita sedang beribadah

2. Guru adalah uswah/teladan, guru digugu dan ditiru

3. Tarbiyah adalah landasan/teknik yang memformat mereka agar menjadi insan yang diinginkan Allah, seni untuk membentuk kepribadian anak

4. Proses mendidik harus disertai cinta

5. Ajarkan adab dalam melakukan berbagai macam hal

6. Ajarkan kedisiplinan, berikan hukuman sesuai kondisi mereka

7. Mendidik itu proses dialog dan komunikasi

8. Ada kesamaan persepsi,keseimbangan dan kesepakatan dalam pola asuh


Mempersiapkan anak menghadapi Ramadhan-Ust. Fauzy Bahreisy 210418

Jadikan bulan Ramadhan sebagai pembinaan untuk anak, seperti:
1. Melatih anak berpuasa secara berproses sesuai kesanggupannya
2. Melatih anak lebih dekat dengan qur'an seperti memperbaiki bacaan, membuat target tilawah dan menghafal qur'an
3. Membiasakan anak melaksanakan sholat di masjid dan bergaul dengan lingkungan masjid
4. Menjadikan rumah menjadi tempat kondisif untuk ibadah, bernuansa ramadhan contohnya makan sahur dan berbuka puasa bersama, evaluasi ramadhan

Ingat: perbanyak do'a agar anak dibimbing Allah

Cara agar anak merasa senang dengan pembinaan di atas:
1. Menyiapkan penyambutan ramadhan dengan memasang ornamen ramadhan
2. Memberikan sesuatu yang khusus untuk anak misalnya memberikan qur'an baru
3. Menjadikan ibadah sebagai perlombaan dan beri penghargaan
4. Membiasakan pergi ke masjid bersama keluarga


Prinsip Dakwah-Ust. Fauzy Bahreisy 131018
Guru sukses adalah guru yang mampu mencetak generasi yang dekat dengan Allah, iman dan kecerdasan bertambah.
Prinsip dakwah
Dakwah merupakan tugas kita di dunia, sepanjang hayat. Ganjarannya orang yang membuat orang lain mendapat  hidayah bagaikan mendapat unta merah, lebih baik dari dunia dan isinya.
Dakwah dari lingkup terdekat
Dakwah adalah hadiah terindah beda dengan harta yang akan habis, pahala dibawa ke akhirat
Istimror/terus menerus, contoh nabi Nuh 950 tahun
Garis pemisah antara iman dan nifak/perbuatan orang munafik


Bekal-bekal Dakwah-Ust Fauzy Bahreisy 171118
1. Assabaqoh : perasaan kasih sayang, ada perasaan ingin menyelamatkan orang lain dari api neraka
2. Kesiapan untuk berkorban
3. Do'akan orang yang didakwahi agar dapat hidayah dari Allah
4. Kemampuan logika dan memahami realita yang ada, contohnya kisah julaibib yang ingin zina terus ditanya kalau ibumu, saudaramu dizinahi mau tidak akhirnya dia menyesal dan do'akan Rasulullah
5. At tasamuh : kemampuan memberikan maaf kepada orang lain, contohnya do'akan nabi Musa yang minta dilapangkan sebelum berdakwah pada Fir'aun kalau Rasulullah langsung diberi lewat QS. Al Insyiroh
6. Kedalaman spiritual, kedekatan dengan Allah mempengaruhi apa yang dikatakannya jadi ketika berbicara sedikit pun bisa menginspirasi. Cara mendekatkan diri pada Allah: jaga amalan wajib lalu laksanakan amalan sunnah maka Allah akan melindungi


Fiqih Ikhtilaf/Cara Menghadapi Perbedaan-Ust. Fauzy 151218

Jumlah umat Islam di dunia lebih banyak dibandingkan dengan umat agama lain namun terpecah belah dan sibuk mengurusi perpecahan itu. Contoh perbedaan: 
-Dalam Qur'an ada ayat muhkamat/jelas perintahnya dan ada ayat mutasyabihat/banyak makna yang tersirat. Quru' ada yang bilang masa bersih atau kotor tapi keduanya dibenarkan.
-Ibadah dalam hal furu'/cabang, madzhab fiqih ada Hanafi, Syafi'i, Hambali, Maliki.

Padahal pada zaman nabi Muhammad Saw perbedaan sudah ada namun dihadapi dengan bijak yaitu pemakluman, contohnya: sahabat ada yang qunut atau tidak tapi nabi membenarkan keduanya.

Cara menghadapi perbedaan
-Banyak belajar
-Bersihkan hati


Perbedaan Fiqih-Ust Fauzy Bahreisy  190119

Cara menyikapi perbedaan fiqih
1. Membentuk cara berpikir dalam perbedaan pendapat
2. Manhaj yang sifatnya pertengahan, tidak berlebihan
3. Jangan mudah menjudge/menvonis seseorang
Munafik ada dua dalam pemikiran atau akhlak
4. Berhati-hati pada orang yang mengucapkan "laa ilaaha illallah"
5. Memahami istilah keagamaan
6. Bekerjasama pada hal-hal yang kita sepakati
7. Toleransi terhadap hal-hal yang diperdebatkan

Sikap yang mulia dalam menghadapi perbedaan
1. Ikhlas
2. Selalu berbaik sangka
3. Jangan mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang lain
4. Hindari perdebatan
5. Berbicara yang baik



Karakteristik Islam-Ust. Fauzi Bahreisy 160219
1. Rabbaniyah=berorientasi pada tuhan
2. Insaniyah=diturunkan pada dan untuk manusia
3. Syumuliyah/komprehensif=meliputi seluruh zaman
4. Wasathoniyah/pertengahan=tidak berlebih-lebihan, harus seimbang
5. Waqi'iyah/realistis
6. Al Wudhuh/jelas



Kiat-kiat Menghadapi Ramadhan-Ust. Fauzi Bahreisy  270419
1. Bertaubat, bisa jadi kita sulit ibadah karena banyak melakukan dosa. Cara bertaubat: perbanyak istighfar, perbanyak melakukan amal shaleh, selalu bersihkan hati
2. Menjalin hubungan baik dengan sesama, hilangkan dendam dan permusuhan
3. Buatlah planning agar Ramadhan kita lebih baik dari Ramadhan yang sudah kita lalui selama ini
4. Lakukan pembiasaan berupa amal Sholeh yang selalu ditambah kualitas dan kuantitasnya


Keberhasilan Dakwah dalam Pendidikan-Ust. Fauzy 240819
Mengapa sahabat berhasil berdakwah?
1. Mereka berdakwah dengan keteladanan terutama dalam ibadah.
2. Mereka melihat langsung apa yang dicontohkan nabi, tidak hanya sekedar mendengarkan dakwah. Bahkan pengibaran Rasulullah adalah Al Qur'an berjalan, karena akhlaknya adalah akhlak Qur'an.

Ilmu dan Amal dalam Pandangan Islam-Ust. Fauzy 191019
Kefahaman akan ilmu sangat penting sebelum beramal, adapun pentingnya ilmu dan amal  ialah:
1. Ilmu adalah tasbih, makanan hati
2. Menuntut ilmu seperti berjihad di jalan Allah
3. Ilmu yang berkah adalah ilmu yang mengantarkan pada amal
4. Ilmu itu dunia, apabila diamalkan baru bernilai akhirat
5. Standar keimanan ialah Istiqomah dalam amal
6. Ilmu yang bermanfaat mendorong untuk beramal, ilmu yang tidak bermanfaat hanya sekedar koleksi atau simbol kebanggaan

Niat orang yang mencari ilmu ada 3 yaitu untuk akhirat, salah niat hanya untuk dunia, salah niat hanya dunia/kedudukan tapi merasa ia sholeh


Apa Tujuan Hidupmu?-Ust. Fauzy 161119
Manusia adalah produk yang sangat mahal, kehidupan dunia sangat menggiurkan tapi semu, pergilah pada yang menciptakan dunia. Seorang anak menuruti orang tuanya untuk sekolah disana sini namun tidak tahu tujuannya untuk menjadi apa. Kesibukan apapun yang kita jalani di dunia ini, tetap kita kembali kepada Allah tapi kita yang memilih kembali dalam kondisi baik atau buruk. Tujuan di dunia adalah untuk ibadah, tujuan tertinggi adalah mendapatkan rido Allah. Untuk mendapatkan rido maka kita harus melaksanakan ibadah maghdoh, berbuat baik kepada orang lain apapun profesi yang kita jalani, dan lain-lain. Tujuan besar perlu pengorbanan besar, ketika ingin akhirat maka kita harus mengorbankan dunia. Manusia akan masuk syurga lewat pintu amalan utamanya dia. Kita akan mendapatkan apa yang kita tuju. Cara mencapai tujuan hidup:
-tanamkan kecintaan pada sesuatu yang kita inginkan
-percaya diri bahwa kita akan bisa mencapai apa yang kita inginkan
-buatlah rencana agar kita bisa mencapai keinginan itu
-buatlah pengorbanan agar kita bisa mencapai keinginan itu
-sabar dalam menjalani rencana dan pengorbanan itu terus menerus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar